GUANGZHOU -- Karateka Indonesia asal Sulsel, Faizal Zainuddin, mempersembahkan medali perunggu pada nomor kata perorangan putra di Asian Games 2010, Guangzhou, China, Rabu, 24 November.
Faizal terhenti di babak semifinal setelah tumbang di tangan karateka Malaysia, Jin Keat Ku, 1-4.

Setelah tumbang di babak semifinal, Faizal tidak mengulangi kesalahan saat melawan Tsz Man Chris Cheng (Hong Kong) pada perebutan medali perunggu. Faizal menang 4-1.
Medali emas diraih Jin setelah di final mengalahkan karateka Jepang, Oki Itaru. Dengan demikian Oki juga mendapat medali perak. Perunggu lainnya milik Yjhas Alharbi (Kuwait).

Sejak awal keberangkatannya, Faizal memang ditargetkan mampu meraih medali. Maklum saja, di tingkat Asia Tenggara di menjadi yang terbaik. Buktinya, pada SEA Games 2009 di Laos, dia mempersembahkan dua medali emas dari nomor perorangan dan beregu.

Sekretaris Umum FORKI Sulsel, Muzakkir, mengaku gembira dengan prestasi Faizal. "Sejak awal kita prediksi dia bisa sumbang medali untuk Indonesia. Apalagi pada kejuaraan dunia di Serbia akhir Oktober lalu, Faizal masuk peringkat 16 dunia," ujar Muzakkir.

Dengan prestasi ini, kata Muzakkir, FORKI akan memberikan perhatian kepada Faizal. "Pengurus tentu akan mengapresiasi prestasi itu. Prestasi itu bagi kita cukup membanggakan, apalagi dia baru pertama kalinya ikut Asian Games," kata Musakkir.

Sementara itu Umar Syarief gagal memenuhi target menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Umar yang turun di nomor kumite kelas +84 kg, harus mengakui keunggulan lawannya Zabiolah Poorshab (Iran) dengan skor 3-7.

Umar sebelum melangkah ke final, menundukkan lawan-lawannya dengan skor telak. Di babak perempatfinal, Umar mengalahkan atlet Macau, Kuong Cheong Lei, dengan skor 5-0.
Keperkasaan Umar berlanjut. Atlet senior asal Jawa Timur ini menumbangkan atlet andalan tuan rumah, Peng Li, di babak semifinal. Umar menang dengan skor 3-0.

Sayang, perjalanan Umar terhenti dibabak final. Dalam laga puncak, karateka 33 tahun itu harus mengakui keunggulan Poorshab. (bs-sah)

bei : http://sport.fajar.co.id/read/110518/11/faizal-rebut-perunggu


Ini adalah sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa (Revalina S Temat), seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang

Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang

Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati kepada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaky), sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo. Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya.

Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataan Samsudin menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh

Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori. Keduanya masih sama-sama mencintai.…

bei : http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm

happy Teacher's Day ya buat semua guru - guruku yang tercinta
thank's for everything


Fashion itu menurut ku gak terlalu penting. Karena kadang fashion tuh ga' sesuai with my style.


Layangmu wes tak tampa wingi kui
Wis tak waca apa karepe atimu
Trenyuh ati iki maca tulisanmu
Ra krasa netes eluh ning pipiku

Umpama tanganku dadi suwiwi
Iki uga aku mesti enggal bali
Ning kepiye maneh merga kahananku
Cah elleg entenana tekaku

Ra maido sapa wonge ora kangen
Adoh bojo pengen turu angel merem

Ra maido sapa wonge ora trenyuh
Ra kepethuk sak wetara pengen weruh

Percaya aku kuatna atimu
Cah elleg entenana tekaku


Once Mekel

mawah merah yang ku cium
ternyata menusuk dan beracun
wanginya menyenangkan hatiku
membuatku tak karuan
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
sehari tak bertemu dengannya
serasa hampa dalam hatiku
ku mabuk cinta yang tak terbaca
oleh naluriku

dia sama sekali tak cintai diriku
dia hanya memanfaatkan diriku

reff:
matilah kau di dalam hatiku
bawa pergi saja dirimu
sampai ke dasar lautan

matilah kau bersama cintaku
banyak berharaplah dirimu
semoga dapat bahagia

berharaplah

ku berlutut di bawah kakinya
ku berikan hatiku untuknya
ku telan semua luka-luka
ku tak punya perisai lagi

sehari tak bertemu dengannya
serasa hampa dalam hatiku
ku mabuk cinta yang tak terbaca
oleh naluriku

(matilah kau)

repeat reff



aku punya teman
temannya bukan sepermainan
kemana ada dia tidak selalu ada aku
gini ceritanya aku kan punya temen dia akrabbbb bangettt. ehmmm dia panggil aja Raya
tuh bocah gak suka dandan and hal - hal yang berbau make up
tapi saat SMA ne aku kan satu Schule ma ntu bocah
sekarang sejak dia punya cowok
beuhhhh kemana - mana bawa make up mulai dari pembersih, penyegar, parfum, bedak, komplit banget kayak salon
apalagi yang sering dia omongin tuh cowokkkknya truzzzz
ampyunnt banentt dehhh
panassss nehh kuping denger curhatan yang ntu - ntu aja,,
semoga dia sadar dan kembali ke jalan yang benar heheh

Akrab di sapa Yongki atau Bowo. Pemuda kelahiran 21 tahun yang lalu. Tepatnya tanggal 23 November 1989 ini mengasah kemampuan main bolanya di SBB Sinar Jaya Tulungagung selanjutnya kariernya berlanjut ke Perseta Junior Tulungagung